Menu

Dark Mode
Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya TNI Berhasil Lumpuhkan Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya di Yahukimo, Amankan Sejumlah Barang Bukti Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Atasi Rekening Judi Daring Kolaborasi Digital Senjata Pemerintah Lawan Judi Daring Wujudkan Ruang Siber yang Aman Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Bilateral Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Hasilkan Kerja Sama Strategis dengan Singapura

Berita

Penolakan Narasi “Indonesia Gelap” Butuhkan Partisipasi Masyarakat

badge-check


					Penolakan Narasi “Indonesia Gelap” Butuhkan Partisipasi Masyarakat Perbesar

Jakarta – Menolak provokasi “Indonesia gelap” bukan hanya soal menepis tudingan, tetapi juga membangun dialog dan edukasi berbasis fakta.

Wakil Ketua Umum MUI, Dr. KH. Marsudi Syuhud, MM, bersama Pengamat Kebijakan Publik NTT, Dr. Jhon Tuba Helan, menginisiasi langkah kolaboratif untuk meredam ketakutan yang merugikan semangat kolektif.

Marsudi menekankan peran agama dalam menyebarkan pesan optimisme.

“Penting bagi masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh narasi negatif,” katanya.

Ia menargetkan pelaksanaan forum lintas sektoral yang melibatkan tokoh agama, akademisi, dan media untuk menyampaikan fakta pembangunan nasional.

Sementara Jhon menyoroti tantangan rendahnya literasi politik.

“Rakyat, sering dimobilisasi oleh elite politik. Sementara mereka sendiri tidak mengetahui secara benar kebijakan itu bermanfaat bagi rakyat atau tidak,” ungkapnya.

Oleh karena itu, ia mendorong penyelenggaraan lokakarya kebijakan publik di berbagai daerah, guna mengedukasi masyarakat sebelum mengambil sikap politik.

Keduanya sepakat bahwa penolakan narasi “Indonesia gelap” harus diiringi praktik partisipasi warga. Marsudi berencana melibatkan MUI dalam program dakwah kebangsaan, sedangkan Jhon akan menggandeng lembaga riset untuk menghasilkan modul pelatihan literasi politik. Dengan begitu, kritik menjadi konstruktif dan berdampak positif.

Melalui sinergi moral-religius dan edukasi publik, mereka berharap provokasi pesimisme dapat dipatahkan. Publik tidak hanya tahu tantangan, tetapi juga memahami proses kebijakan dan kontribusi yang dapat mereka berikan demi kemajuan bangsa. []

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Hasilkan Kerja Sama Strategis dengan Singapura

17 June 2025 - 14:06

Kunjungan Luar Negeri Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Perkuat Kerja Sama Bilateral

17 June 2025 - 14:06

Pemerintah Siapkan Regulasi Baru Atasi Rekening Judi Daring

17 June 2025 - 14:06

TNI Berhasil Lumpuhkan Anggota OPM Pimpinan Egianus Kogoya di Yahukimo, Amankan Sejumlah Barang Bukti

17 June 2025 - 14:06

PBNU Apresiasi Pemerintah Cabut 4 IUP Tambang di Raja Ampat

17 June 2025 - 14:06

Trending on Berita