Menu

Dark Mode
Indonesia Pertegas Peran Strategis sebagai Bridge Builder di KTT BRICS Pertama sebagai Anggota Penuh Hadiri KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo Jadikan Indonesia Negara Kunci Global Debut di KTT BRICS, Presiden Prabowo Sampaikan Posisi Indonesia Sebagai ‘Bridge Builder’ Presiden Prabowo Siap Angkat Isu Politik dan Keamanan Global di KTT BRICS Brazil Mengapresiasi Pemerintah Cepat dan Responsif Atasi Masalah Pulau Enggano Pemerintah Tunjukkan Aksi Nyata Tangani Pulau Enggano

Berita

Investasi Danantara Suntik Rp 81,5 Triliun untuk 8 Sektor Prioritas

badge-check


					Investasi Danantara Suntik Rp 81,5 Triliun untuk 8 Sektor Prioritas Perbesar

Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menargetkan investasi sebesar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp81,54 triliun (asumsi kurs Rp16.309 per dolar AS) untuk tahun 2025. Target ambisius ini akan direalisasikan dalam kurun waktu enam hingga sembilan bulan ke depan.

Kepala BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan arahan agar seluruh aktivitas investasi yang dilakukan Danantara berpegang pada prinsip transparansi dan akuntabilitas. Beberapa proyek strategis Danantara telah melalui proses uji kelayakan (due diligence) secara menyeluruh dan saat ini berada pada tahap akhir sebelum direalisasikan.

“Buat kami yang paling penting, juga prosesnya ini kami sudah lakukan secara benar, secara komprehensif dan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.

Sementara itu, Managing Director Danantara Indonesia, Arief Budiman, menyampaikan bahwa alokasi dana tersebut akan difokuskan ke delapan sektor prioritas yang dinilai strategis bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

“Saat ini kita melihat untuk tahun 2025 diharapkan kita bisa melakukan investasi sekitar 5 miliar dolar AS, dalam 6- 9 bulan yang tersisa,” ujarnya.

Arief mengungkapkan, dana investasi tersebut akan diarahkan ke delapan sektor prioritas, yaitu mineral (termasuk proses hilirisasi), energi terbarukan, infrastruktur digital, layanan kesehatan, jasa keuangan, utilitas infrastruktur, kawasan industri, serta sektor pangan sebagai bagian dari bidang pangan dan pertanian.

Pemilihan sektor-sektor tersebut mempertimbangkan berbagai aspek, seperti dampaknya terhadap perekonomian nasional, potensi tingkat pengembalian (return), serta prospek peluang yang dimiliki.

+“Financial services bukan untuk berinvestasi di bank atau di industri keuangan, tapi bagaimana kita mengembangkan instrumen-instrumen untuk bisa memperdalam pasar keuangan,” kata Arief.

Arief juga memperkirakan bahwa Danantara Indonesia akan menerima dividen sekitar Rp120 triliun dari perusahaan-perusahaan BUMN pada tahun ini. Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk mendorong nilai tambah melalui penanaman modal di sektor-sektor strategis nasional.

“Ekspektasinya adalah, dari kontribusi kita di tahun ini kurang lebih dividen yang dikontribusikan adalah Rp120 triliun, bagaimana kita bisa meningkatkan nilai kontribusi dividen ini yang akan dikelola dan di re-investasikan kembali oleh Danantara,” ungkap Arief.

Selain mengelola dividen, Arief menjelaskan bahwa Danantara Indonesia juga memiliki peran dalam menarik investasi bersama (co-investment), baik dalam bentuk dana maupun keahlian dan daya saing yang saat ini belum dimiliki Indonesia, namun sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan nasional.

“Dalam proses itu, ada inovasi, ada investasi di teknologi, ada human capital, dan diharapkan dalam lakukan ini kita menjadi penggerak yang lebih aktif untuk pembangunan dan juga untuk kemakmuran Indonesia bersama,” imbuh Arief.

Di sisi lain, Chief Investment Officer BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan Danantara akan mengedepankan aspek komersialisasi dan pengembalian investasi dalam setiap proyek yang mendapatkan investasinya.

“Paling penting bagi Danantara adalah tingkat pengembalian investasi dan komersialitas sebuah kegiatan,” tutur Pandu.

Kebijakan investasi strategis Danantara mencerminkan komitmen pemerintahan Presiden Prabowo dalam mengarahkan dana publik untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan pengelolaan yang profesional dan prinsip tata kelola yang kuat, Danantara diharapkan mampu menjadi lokomotif investasi nasional sekaligus mitra terpercaya dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Debut di KTT BRICS, Presiden Prabowo Sampaikan Posisi Indonesia Sebagai ‘Bridge Builder’

6 July 2025 - 11:02

Presiden Prabowo Siap Angkat Isu Politik dan Keamanan Global di KTT BRICS Brazil

6 July 2025 - 11:02

Program MBG Tetap Berjalan Selama Libur Sekolah

6 July 2025 - 11:02

Program MBG Jangkau 5.5 Juta dalam 6 Bulan Pertama Tahun 2025 sesuai Ketentuan

6 July 2025 - 11:02

Inpres Penanganan Pulau Enggano Bukti Konkret Respon Cepat Pemerintah

6 July 2025 - 11:02

Trending on Berita