Menu

Dark Mode
Stabilitas Papua Prioritas Bangsa, Separatisme OPM Tidak Bisa Ditoleransi Tidak Ada Ruang Bagi Separatis OPM di Bumi Cenderawasih Pemerintah Dorong Integritas Dunia Usaha Cegah Korupsi Hindari Pecah Belah Kepercayaan Publik, Waspada Penyebaran Hoaks Dorong Transparansi Tata Kelola Lahan Negara untuk Cegah Korupsi Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Izin Tambang Baru di Raja Ampat

Berita

Negosiasi Tarif Trump Berbuah Hasil, Pemerintah Amankan Waktu Tambahan

badge-check


					Negosiasi Tarif Trump Berbuah Hasil, Pemerintah Amankan Waktu Tambahan Perbesar

Pemerintah Indonesia berhasil mengamankan penundaan sementara atas tarif resiprokal sebesar 32 persen dari Amerika Serikat (AS) setelah melakukan perundingan intensif di Washington.

Tim negosiasi yang dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bertemu dengan perwakilan USTR dan Departemen Perdagangan AS guna membahas dampak kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump terhadap ekspor Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat telah sepakat menyelesaikan perundingan ini dalam waktu 60 hari.

“Indonesia dan AS sepakat menyelesaikan perundingan dalam 60 hari. Kerangka acuan dan formatnya juga sudah disepakati,” ujarnya dalam konferensi pers daring dari Washington.

Ia menjelaskan, tarif tambahan yang diterapkan AS berdampak signifikan pada ekspor Indonesia, khususnya untuk produk tekstil, alas kaki, furniture, dan udang.

“Dengan tambahan 10 persen, total tarif mencapai 47 persen. Ini menggerus daya saing produk kita, bahkan sejumlah pembeli meminta agar beban tarif bisa dinegosiasikan ulang,” katanya.

Sebagai langkah awal meredakan tensi dagang, Indonesia mengajukan sejumlah komitmen, di antaranya peningkatan pembelian energi dari AS, seperti LNG dan minyak mentah, pembelian produk agrikultur, serta dukungan terhadap investasi strategis AS di sektor mineral dan ekonomi digital.

“Formatnya sudah jelas, akan ada satu hingga tiga putaran lanjutan. Targetnya bisa difinalisasi dalam dua bulan,” tambah Airlangga.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut tim negosiasi Indonesia menjalankan tugas dengan intens dan terkoordinasi.

“Sangat intens, terutama menyangkut kebijakan tarif dari Amerika,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa proses ini berdampak positif terhadap konsolidasi regulasi dalam negeri dan upaya memperluas pasar ekspor.

“Kami bahas banyak hal, termasuk diversifikasi pasar ekspor di luar AS,” lanjutnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengapresiasi pendekatan Indonesia dalam negosiasi.

“Kami melihat langkah konkret dari Indonesia. Ini menjadi dasar kuat untuk melanjutkan hubungan perdagangan yang saling menguntungkan,” ucapnya.

Jakarta – Pemerintah Indonesia berharap, hasil akhir dari negosiasi ini mampu menciptakan skema perdagangan yang lebih adil dan berkelanjutan, serta mengamankan ekspor nasional dalam jangka panjang.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Hindari Pecah Belah Kepercayaan Publik, Waspada Penyebaran Hoaks

20 June 2025 - 10:02

Pemerintah Dorong Integritas Dunia Usaha Cegah Korupsi

20 June 2025 - 10:02

Pemerintah Dorong Integritas Dunia Usaha Cegah Korupsi

20 June 2025 - 10:02

Sinergitas Antar Lembaga Kawal Program Strategis Pemerintah Bebas Korupsi

20 June 2025 - 10:02

Provokasi OPM Terbantahkan, Apkam Tegaskan Jamin Papua Aman

20 June 2025 - 10:02

Trending on Berita