Jakarta – Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928 merupakan tonggak sejarah yang menandai lahirnya kesadaran kolektif generasi muda dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa.
Jubir Badan Komunikasi Pemerintah (BKP), Hariqo Wibawa Satria mengatakan ketika Prabowo menjadi Presiden, program makan bergizi gratis (MBG) menjadi program terbesar di Indonesia, dan jumlah penerima manfaatnya sudah 45 juta orang dan akan terus bertambah setiap hari.
“Untuk program MBG penerima manfaatnya sudah 37 juta orang, dan sudah melahirkan 12 ribu dapur SPPG dan jutaan orang tua serta sekian ribu UMKM,” kata Hariqo saat menjadi nara sumber bertema “Peringati Sumpah Pemuda ke-97, Komitmen Prabowo-Gibran Sambut Indonesia Emas 2045 Melalui Peningkatan Kualitas SDM”, di Metro TV, Selasa (28/10) malam.
Tidak hanya itu, pada era pemerintahan Prabowo-Gibran, sudah ada belasan ribu perbaikan sekolah. Ada anggaran 22T untuk revitalisasi sekolah dan melahirkan tenaga kerja baru 400 ribu orang. Ini revitalisasi sekolah terbesar sepanjang era reformasi.
“Sekarang ekstrakulikuer gratis, bahkan satu siswa juga mendapatkan satu laptop. Presiden memuliakan saudara kita di desil 1 dan desil 2,” jelasnya.
Hariqo juga berharap anak muda jangan korupsi dan jangan merugikan masyarakat, karena bertentangan dengan semangat Sumpah Pemuda. Semangat utama Sumpah Pemuda adalah saling mengingatkan dan bersama menolak korupsi demi Indonesia yang bersih dan bermartabat.
“Mari kita berkomitmen dan saling mengingatkan, saling mengawasi, melaporkan siapapun yang melakukan korupsi. Jangan ragu untuk memberikan kritik dan saran karena itu vitamin bagi pemerintah,” pintanya.
Yang patut diapresiasi pada peringatan Sumpah Pemuda ini, dalam satu tahun sudah tidak ada polarisasi seperti dulu. Karena kita dalam 28 Oktober sudah bersumpah menjadi satu bangsa Indonesia.
“Mudah-mudahan ini menjadi batu loncatan untuk fondasi, sehingga di 2026 kita bisa melangkah lebih kencang lagi,” tuturnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Tokoh Pemuda Papua yang juga Anggota Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua, Billy Mambrasar menyatakan keterlibatan pemuda-pemudi dalam menjalankan dapur sangat signifikan hingga mampu memberikan makan siswa dan mengajak petani milenial.
“Program Presiden ini bukan hanya satu persatu, melainkan satu kesatuan. Semangat sumpah pemuda maknanya bukan hanya numerik, namun filosofis Satu. Artinya, semua memiliki kesempatan yang sama,” ujar Billy.
Menurutnya, banyak pemerintah daerah yang menangkap kesempatan yang diberikan Presiden Prabowo untuk dimaksimalkan menjadi program pendidikan dan akses yang ada
“Pemerintah memberikan kesempatan dan pemuda menangkap kesmepatan tersebut, jangan pasif, semua punya kesempatan yang sama untuk menjalankan kesempatan yang ada,” ungkapnya.
Spirit Sumpah Pemuda harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk nyata rasa cinta tanah air, tanggung jawab sosial, dan partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa.
“Keterlibatan pemuda juga sangat penting agar berani mengambil resiko dan menangkap kesempatan yang ada diberikan oleh pemerintah,” pungkas Billy. [*]






