Menu

Dark Mode
Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring Pemerintah Awasi Pemanfaatan Bansos, Cegah Penyalahgunaan untuk Judi Daring Pemerintah Maksimalkan Sinergi Lintas Sektor Tekan Penyelundupan Kolaborasi Lintas Kementerian Berhasil Tekan Aksi Penyelundupan Pemerintah Buktikan Pencegahan Penyelundupan Efektif Lindungi Ekonomi Negara Pemerintah Ubah Paradigma Penanganan Penyelundupan dari Reaktif Menjadi Proaktif

Berita

Sekolah Rakyat Hadir di Papua, Harapan Baru Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan Berasrama

badge-check


					Sekolah Rakyat Hadir di Papua, Harapan Baru Atasi Kemiskinan lewat Pendidikan Berasrama Perbesar

Papua – Pemerintah terus memperluas jangkauan pendidikan inklusif melalui pendirian Sekolah Rakyat, termasuk di wilayah Papua. Inisiatif ini digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dengan tujuan memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi, terutama di keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sekolah Rakyat dirancang berkonsep asrama dan menyediakan pendidikan gratis berkualitas bagi anak-anak yang berisiko putus sekolah.

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa program ini dikerjakan secara kolaboratif dengan pemerintah daerah.

“Untuk di Papua kita bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Pemerintah Kota, untuk rekrutmen siswa bekerjasama dengan aparatur pemerintah daerah, ada Dinsos, ada BPS tentunya, juga kita bekerjasama dengan masyarakat adat yang ada di sana,” katanya.

Agus Jabo juga menjelaskan bahwa Sekolah Rakyat memberikan harapan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu agar dapat melanjutkan pendidikan, terutama mereka yang putus sekolah atau berisiko tidak melanjutkan sekolah.

“Pak Presiden ingin semua anak Indonesia sekolah, baik yang kaya, yang miskin, semua harus sekolah. Supaya kemudian keluarga miskin bisa memutus transmisi kemiskinan dan bisa kemudian mengangkat ekonomi keluarga, ekonomi masyarakat, maupun ekonomi bangsa,” ujarnya.

Hingga pertengahan Juli 2025, sebanyak 63 titik Sekolah Rakyat rintisan telah memulai kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), termasuk di Papua. Rencananya, hingga akhir bulan ini akan bertambah 37 titik baru yang akan mulai beroperasi.

“Sekarang ini, (Sekolah Rakyat) yang sudah ada, kemudian dibuka dan sekarang ini sedang melaksanakan MPLS itu ada 63 sekolah, termasuk yang ada di Papua,” jelas Agus Jabo.

Ke depan, pemerintah menargetkan setiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu Sekolah Rakyat. Pemerintah daerah diminta untuk berkolaborasi dalam penyediaan lahan agar pembangunan sekolah dapat segera terealisasi.

“Jadi walaupun tempatnya jauh, karena ini boarding tidak ada masalah, yang penting guru-gurunya bersedia, murid-muridnya juga bersedia, sehingga di mana pun tempatnya itu tidak ada masalah selama instrumen untuk proses belajar mengajar terpenuhi,” jelasnya.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pemerintah Awasi Pemanfaatan Bansos, Cegah Penyalahgunaan untuk Judi Daring

31 July 2025 - 09:30

Pemerintah Buktikan Pencegahan Penyelundupan Efektif Lindungi Ekonomi Negara

31 July 2025 - 09:30

Pemerintah Ubah Paradigma Penanganan Penyelundupan dari Reaktif Menjadi Proaktif

31 July 2025 - 09:30

Danantara Kawal Pembangunan Kilang Sesuai Regulasi dan Kepentingan Nasional

31 July 2025 - 09:30

Danantara Gandeng AS Bangun Kilang Tingkatkan Kemandirian Energi Nasional

31 July 2025 - 09:30

Trending on Berita