Jakarta – Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah Hariqo Wibawa Satria mengatakan ditengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke – 97, Presiden Ptabowo berkomitmen dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) generasi muda Indonesia dengan Program – program nyata seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Magang Nasional dan Ketahanan Pangan (Petani Milenial).
Hal tersebut disampaikan Hariqo Wibawa Satria saat berdialog di salah satu stasiun televisi nasional di Jakarta, Selasa 28/10/2025.
Menurutnya ketika Pak Prabowo jadi Presiden, langsung dilangsungkan program cek kesehatan gratis untuk seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali. Ini menjadi program terbesar di Indonesia, dan jumlah penerima manfaatnya sudah 45 juta orang dan akan terus bertambah setiap hari.
Selain itu juga ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas.
“Program MBG, sekarang penerima manfaatnya sudah 37 juta orang, dan telah melahirkan tenaga kerja baru sudah bekerja, dan sudah melahirkan 12 ribu dapur SPPG dan jutaan orang tua dan sekian ribu UMKM. Ini program pertama kali dalam sejarah dan belum pernah ada. Ini setiap hari jumlah penerima manfaatnya terus bertambah”, jelasnya.
Ditambahkannya, tidak hanya itu, pada era pemerintahan Prabowo-Gibran, sudah ada perbaikan sekolah, sudah belasan ribu perbaikan sekolah.
“Ada anggaran 22 triliun rupiah untuk revitalisasi sekolah dan melahirkan tenaga kerja baru 400 ribu orang. Ini revitalisasi sekolah terbesar sepanjang era reformasi”, ujar Hariqo.
“Disiai lain, dijalankan juga, ada namanya interaktif flat panel yag sekarang dibagikan pada 200 ribuan sekolah di seluruh Indonesia. Sudah dibagikan ke 70 ribuan sekolah,” pungkas Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah itu.
Hariqo mengungkapkan sekarang ekstrakulikuer gratis, bahkan satu siswa juga mendapatkan satu laptop. Presiden memuliakan saudara kita di desil 1 dan desil 2.
“Pemerintah ingin sekali masyarakatnya terlindungi dari judol, narkoba dan bahaya internet lain. Untuk anak di perbatasan, ada tunjangan untuk dokter spesialis yang mendapatkan uang 30 juta lebih untuk melayani anak-anak kita di perbatasan”, tuturnya.
Disinggung juga oleh Hariqo Wibawa bahwa ada lagi revitalisasi dan peningkatan kapasitas rumah sakit, sehingga ibu dan anak mudah ke RS. Semua untuk tiga hal, anak Indonesia harus sehat, panjang usia dan berprestasi.
“Yang patut kita apresiasi di Sumpah Pemuda ini, dalam satu tahun sudah tidak ada polarisasi seperti dulu. Karena kita dalam 28 Oktober sudah bersumpah menjadi satu bangsa Indonesia.Mudah-mudahan ini menjadi batu loncatan untuk fondasi, sehingga di 2026 kita bisa melangkah lebih kencang lagi”, tegasnya.
Sementara itu, ditambahkan Tenaga Ahli Badan Komunikasi Pemerintah ini, lebih dari 1 juta mahasiswa mendapatkan KIP Kuliah, guru juga mendapatkan tunjangan profesi, termasuk Non-ASN dan ada inentif untuk honorer.
Hariqo juga menegaskan bahwa anak muda jangan korupsi dan jangan merugikan masyarakat, karena itu bertentangan dengan semangat Sumpah Pemuda.
“Semangat utama Sumpah Pemuda adalah saling mengingatkan dan bersama menolak korupsi demi Indonesia yang bersih dan bermartabat”, ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Tokoh Pemuda Papua Billy Mambrasar mengatakan keterlibatan pemuda-pemudi dalam menjalankan dapur untuk MBG sangat signifikan hingga mampu memberikan makan siswa dan mengajak petani milenial. Program Presiden ini bukan hanya satu persatu, melainkan justru satu kesatuan.
“Petani milenial juga menyediakan kebutuhan MBG, kemudian dikelola orang lokal untuk sekolah, dan semuanya menjadi satu kesatuan dengan dampak yang tidak bisa terukur dalam jangka pendek, karena ini pembangunan manusia butuh 10-20 tahun untuk Indonesia memanen nanti”, tutur Billy.
Billy Mambrasar menjelaskan semangat sumpah pemuda ke – 97 saat ini adalah memeiliki kesempatan yang sama.
“Semangat sumpah pemuda ini maknanya bukan hanya numerik, namun filosofis, Satu artinya semua memiliki kesempatan yang sama”, katanya.
Banyak pemerintah daerah yang menangkap kesempatan tersebut sebagai anggota eksekutif Papua, menangkap kesempatan yang diberikan Presiden Prabowo untuk dimaksimalkan menjadi program pendidikan dan akses yang ada, jelasnya.
Menurut Tokoh Pemuda Papua lulusan Harvard itu, semua harus dua arah, pemerintah memberikan kesempatan dan pemuda menangkap kesmepatan tersebut, jangan pasif, semua punya kesempatan yang sama untuk menjalankan kesmepatan yang ada.
“Kita pernah bersama-sama menjalankan program dapur dengan masyaraat lokal, mereka juga punya penghasilan dan pekerjaan bahkan memberikan pekerjaan bagi orang lain”, tandasnya.
Ditambahkan Billy, keterlibatan pemuda juga sangat penting agar berani mebgambil resiko dan menangkap kesmepatan yang ada diberikan oleh pemerintah.
“Spirit Sumpah Pemuda harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk nyata rasa cinta tanah air, tanggung jawab sosial, dan partisipasi aktif dalam pembangunan bangsa”, tutupnya.






