Menu

Dark Mode
Pemerintah Teguhkan Komitmen Penguatan SDM Generasi Muda Papua Semangat Sumpah Pemuda dalam Komitmen Pemerintah Membangun Generasi Muda Tangguh di Tanah Papua Pemerintah Dorong Generasi Muda Papua Jadi Motor Inovasi dan Kreativitas Daerah Semangat Sumpah Pemuda dan Komitmen Pemerintah Membangun Generasi Emas Papua   Menjelang Sumpah Pemuda, Pemerintah Tegaskan Komitmen Ciptakan Generasi Emas Lewat Beasiswa LPDP Investasi di Masa Depan Bangsa: Pemerintah Optimalkan LPDP untuk Kualitas Hidup Pemuda

Berita

Penurunan Tarif Trump Jadi Momentum Bagi RI untuk Tingkatkan Ekspor dan Investasi

badge-check


					Penurunan Tarif Trump Jadi Momentum Bagi RI untuk Tingkatkan Ekspor dan Investasi Perbesar

Jakarta – Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi menurunkan tarif atas seluruh barang impor dari Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Sebagai kompensasi, sejumlah produk asal AS akan masuk ke pasar Indonesia dengan tarif nol persen.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), Yoseph Billie Dosiwoda, menyambut positif langkah tersebut.

“Tarif resiprokal yang diumumkan Presiden Trump sangat berdampak bagi industri padat karya seperti alas kaki. Anggota Aprisindo menyerap tenaga kerja langsung sekitar 960 ribu orang di Pulau Jawa, dan didukung oleh 1,3 juta pekerja lainnya,” ujar Yoseph.

Ia menilai bahwa kebijakan ini menjadi momentum penting.

“Keberlangsungan industri sangat dipengaruhi faktor eksternal, dan penurunan tarif ini jelas mendorong ekspor alas kaki. Tahun lalu saja ekspornya ke AS mencapai 2,39 miliar dolar. Dengan tarif baru, kami berharap nilainya meningkat signifikan,” jelasnya.

Yoseph juga menyebut tarif 19 persen menempatkan Indonesia dalam posisi lebih kompetitif dibanding Vietnam (20%), Malaysia dan Jepang (25%), Thailand (36%), Laos (40%), hingga China (55%).

“Produk kita dibuat secara telaten dan rapi, dan pembeli internasional mencari kualitas seperti itu dengan harga bersaing,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya menindaklanjuti peluang ini melalui pembenahan dalam negeri.

“Kami mendorong pemerintah menjaga iklim investasi yang kondusif melalui deregulasi, kemudahan perizinan, kebijakan energi terjangkau, dan sistem ekspor-impor yang efisien,” tegas Yoseph.

Research Director Prasasti Center, Gundy Cahyadi, menyebut kesepakatan ini sebagai terobosan penting.

“Kesepakatan ini didasari prinsip timbal balik. Tarif kita turun, tapi kita juga membuka pintu untuk barang produktif dari AS. Ini bisa menarik relokasi industri dan investasi asing langsung,” katanya.

Namun, ia mengingatkan pentingnya kepastian hukum dan tata kelola ekspor yang bersih.

“Trump tegas terhadap praktik transhipment. Kita harus berhati-hati dan transparan agar tidak terkena sanksi,” ujarnya.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo juga menyatakan dukungan. “Kami menyambut baik capaian ini. Ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi, neraca perdagangan, dan investasi dalam negeri,” kata Perry.

Presiden Prabowo sebelumnya juga menyelesaikan perjanjian CEPA dengan Uni Eropa, yang membuka akses pasar dengan tarif nol persen.

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, AS adalah mitra dagang terbesar kedua Indonesia dengan nilai perdagangan mencapai 38,3 miliar dolar pada 2024.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pemerintah Teguhkan Komitmen Penguatan SDM Generasi Muda Papua

24 October 2025 - 12:24

Pemerintah Dorong Generasi Muda Papua Jadi Motor Inovasi dan Kreativitas Daerah

24 October 2025 - 12:24

Menjelang Sumpah Pemuda, Pemerintah Tegaskan Komitmen Ciptakan Generasi Emas Lewat Beasiswa LPDP

24 October 2025 - 12:24

Investasi di Masa Depan Bangsa: Pemerintah Optimalkan LPDP untuk Kualitas Hidup Pemuda

24 October 2025 - 12:23

Wujudkan Momen 28 Oktober Kondusif, Wujud Nyata Semangat Sumpah Pemuda Masa Kini

24 October 2025 - 12:23

Trending on Berita