Menu

Dark Mode
Pemerintah Percepat Pembangunan Listrik di Papua, PLTM Wabudori Mulai Dibangun Program Listrik Desa di Papua Pilar Keadilan Energi Nasional Tindak Tegas Intoleransi, Pemerintah Jamin Kebebasan Beribadah di Sumbar Mengapresiasi Langkah Cepat Aparat Keamanan Tindak Tegas Pelaku Intoleransi di Sumbar Mengapresiasi Respons Cepat Aparat Keamanan, Tindak Tegas Pelaku Intoleran di Sumbar Negara Hadir, Aparat Proses Hukum Kasus Intoleran di Sumbar Sesuai Aturan

Berita

Pemerintah Terus Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Karhutla

badge-check


					Pemerintah Terus Tingkatkan Kewaspadaan Potensi Karhutla Perbesar

Jakarta – Pemerintah terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seiring memasuki musim kemarau tahun ini.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari, mengatakan pihaknya mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi karhutla.

“Masyarakat di daerah rawan karhutla juga perlu mewaspadai suhu panas dan cuaca kering yang berpotensi memicu kebakaran hutan dan lahan,” tutur Abdul.

Ia menegaskan bahwa upaya mitigasi, seperti patroli terpadu dan pemadaman dini terhadap titik-titik api, harus dilakukan secara rutin, khususnya di wilayah rawan.
BNPB juga mengimbau masyarakat untuk tetap siaga, serta aktif mengikuti informasi cuaca dari sumber resmi. Bila menemukan titik api atau kondisi darurat, warga diminta segera melapor ke pihak berwenang.

“Dalam penanganan karhutla, BNPB juga mengajak masyarakat agar selalu waspada, mengikuti perkembangan informasi cuaca dari sumber resmi. Jika menemukan titik api, segera laporkan kepada pihak berwenang,” ujar Abdul.

Menurut Abdul, kesiapsiagaan atau upaya mitigasi perlu diperkuat, termasuk pelibatan aktif masyarakat di daerah rawan penting karena karhutla masih berpotensi meningkat dasarian ketiga Juni – sampai dengan puncak kemarau Juli-Agustus.

Sementara itu, Menteri Kehutanan (Menhut), Raja Juli Antoni mengatakan luas karhutla nasional terus mengalami penurunan signifikan dalam satu dekade terakhir, berdasarkan data resmi Kementerian Kehutanan Republik Indonesia.

“Berdasarkan data terkini mengenai tren penurunan karhutla, pada 2015 luas karhutla mencapai 2,6 juta hektare, turun menjadi 1,6 juta hektare pada 2019, lalu menurun kembali menjadi 1,1 juta hektare pada 2023,” kata Menhut Raja Juli Antoni.

Penurunan ini dinilai sebagai capaian penting hasil dari kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, TNI-Polri, hingga partisipasi masyarakat.

“Namun capaian ini jangan sampai membuat kita lengah. Kita harus tetap siaga, tidak boleh sombong, dan terus memperkuat kesiapan menghadapi ancaman karhutla,” tutur Menhut.

Lanjut Menhut, perlunya sinergitas, disiplin dan kepedulian dari semua pihak agar karhutla tidak terjadi.

“Kita tidak boleh main-main dengan ancaman karhutla. Perlu ada sinergi, disiplin, dan kepedulian semua pihak agar keberhasilan yang kita raih selama ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan,” tutup Menhut.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pemerintah Percepat Pembangunan Listrik di Papua, PLTM Wabudori Mulai Dibangun

30 July 2025 - 16:48

Mengapresiasi Respons Cepat Aparat Keamanan, Tindak Tegas Pelaku Intoleran di Sumbar

30 July 2025 - 16:47

Negara Hadir, Aparat Proses Hukum Kasus Intoleran di Sumbar Sesuai Aturan

30 July 2025 - 16:47

Komitmen Pemerintah Lindungi Data Pribadi Masyarakat dalam Kemitraan Global dengan AS

30 July 2025 - 16:47

Transfer Data Digital ke AS Bukan Ancaman bagi Privasi

30 July 2025 - 16:47

Trending on Berita