JAYAPURA – Semangat Sumpah Pemuda terus menjadi fondasi moral bagi perjalanan bangsa Indonesia. Di Tanah Papua, semangat itu kini menemukan maknanya yang paling nyata—melalui kebijakan pemerintah yang berkomitmen melahirkan generasi muda yang tangguh, berdaya saing, dan berkarakter nasionalis. Dalam kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pembangunan Papua tidak hanya difokuskan pada infrastruktur, tetapi juga pada pembinaan sumber daya manusia yang unggul sebagai modal sosial bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
Dewan Pembina Gerakan Mahasiswa Papua Indonesia (Gemapi), Habelino Sawaki, menilai perhatian pemerintah terhadap Papua kini lebih konkret dibanding sebelumnya. “Presiden Prabowo benar-benar memberi ruang luas bagi generasi muda Papua untuk berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional,” ujar Habelino.
Menurutnya, pemerintah menunjukkan bentuk keberpihakan yang nyata dengan menghadirkan kebijakan inklusif di berbagai sektor, mulai dari pendidikan, ekonomi kreatif, hingga pemberdayaan pemuda desa. Habelino menambahkan bahwa generasi muda Papua harus dipandang sebagai bagian dari kekuatan nasional, bukan hanya dari sisi geografis, tetapi juga sebagai penjaga persatuan bangsa.
Pemerintah terus memperkuat ekosistem pendidikan yang adaptif bagi anak-anak Papua. Salah satunya melalui dukungan terhadap penyelenggaraan Kompetisi MIPA dan Komputer (KOMIKOM) 2025 oleh Universitas Cenderawasih (Uncen) yang melibatkan 28 tim dari 13 sekolah di Papua. Kompetisi tersebut menjadi wadah bagi siswa untuk mengasah kemampuan berpikir logis, analitis, dan kreatif di era digital.
Senior Vice President Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Nathan Kum, menyebut kegiatan tersebut sebagai bagian dari kolaborasi dunia industri dengan dunia pendidikan. “Kegiatan ini bukan sekadar lomba, tetapi sarana menumbuhkan generasi muda Papua yang siap bersaing dan mampu menjadi agen perubahan di daerahnya,” pungkas Nathan.
Program penguatan karakter juga dilakukan melalui Jaksa Masuk Sekolah yang dijalankan oleh Kejaksaan Agung dan Kejaksaan Tinggi Papua. Inisiatif ini memberikan edukasi hukum kepada pelajar sejak dini agar memahami pentingnya disiplin, tanggung jawab, serta menjauhi perilaku menyimpang seperti narkoba dan bullying.
Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Papua, Yedivia Rum, menegaskan pentingnya pembinaan moral di kalangan remaja. “Program ini adalah bentuk nyata dari revolusi mental yang menyiapkan anak muda Papua menjadi generasi cerdas sekaligus berintegritas,” tegas Yedivia.
Rangkaian langkah ini memperlihatkan arah pembangunan Papua yang semakin menyeluruh dan manusiawi. Pemerintah berupaya memastikan bahwa pembangunan di Papua bukan hanya tampak dari jembatan atau jalan baru, tetapi juga dari meningkatnya kualitas manusia yang hidup di atasnya. Kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha—menjadi sinergi yang mendorong kebangkitan generasi Papua.
Momentum Sumpah Pemuda memberi inspirasi bahwa persatuan dan semangat juang para pemuda tetap relevan untuk menjawab tantangan zaman. Di bawah komitmen pemerintah, semangat tersebut menjelma dalam bentuk nyata: membangun manusia Papua yang percaya diri, produktif, dan setara dalam panggung nasional.
Papua hari ini bukan lagi simbol keterisolasian, melainkan lambang kebangkitan generasi muda Indonesia dari timur. Semangat Sumpah Pemuda kini berdenyut di Tanah Papua—menghidupkan harapan, meneguhkan persatuan, dan memantapkan langkah menuju masa depan bangsa yang berkeadilan dan berkemajuan.






