Menu

Dark Mode
Judi Daring Bukan Solusi Ekonomi, Masyarakat Diminta Lebih Waspada Judi Daring Susupi Situs Pemda, Pemerintah Tempuh Tindakan Tegas Stimulus Ekonomi Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2025 Paket Stimulus Ekonomi Upaya Pemerintah Jaga Stabilitas Nilai Tukar Rupiah Stimulus dan Belanja Pemerintah Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi untuk Dukung Rupiah Stabil

Opini

Judi Daring Menyebabkan Penurunan Produktivitas dan Kesejahteraan Keluarga

badge-check


					Judi Daring Menyebabkan Penurunan Produktivitas dan Kesejahteraan Keluarga Perbesar

JAKARTA – Fenomena Judi Daring di Indonesia kini bukan sekadar isu hukum, melainkan juga ancaman serius terhadap stabilitas sosial dan kesejahteraan keluarga.

Pengamat Kebijakan Publik dan CEO Narasi Institute, Achmad Nur Hidayat, menyatakan bahwa aktivitas ilegal ini lebih banyak merugikan masyarakat daripada menguntungkan negara.

“Keuntungan besar dari aktivitas ini hanya dinikmati oleh para bandar yang belum juga tersentuh hukum. Sementara masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, harus menanggung dampaknya,” ujar Achmad.

Ia menyebut bahwa 80 persen dari 4,4 juta pelaku Judi Daring berasal dari kelompok ekonomi rentan.

Menurutnya, uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan pokok, pendidikan, atau investasi keluarga, justru mengalir ke luar negeri melalui platform asing.

“Judi Daring menyebabkan kebocoran devisa dan memperburuk ketimpangan ekonomi. Daya beli masyarakat pun menurun drastis,” katanya.

Tak hanya ekonomi, stabilitas rumah tangga juga terdampak. Banyak keluarga terjebak dalam utang karena anggota keluarganya kecanduan judi.

“Hal ini berdampak pada produktivitas kerja, menyebabkan absensi, konflik internal perusahaan, bahkan meningkatkan kredit macet di sektor perbankan,” tambah Achmad.

Dari sisi psikologis, Ratih Ibrahim menekankan pentingnya peran keluarga dalam proses pemulihan korban.

“Keluarga itu sangat kuat. Mendengarkan tanpa menghakimi, memberi semangat, tapi juga tetap tegas adalah kunci,” ungkapnya.

Ia menyarankan agar keluarga juga mengambil peran dalam mengelola keuangan korban dan mengalihkan perhatian mereka ke aktivitas positif seperti olahraga atau kegiatan sosial.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia, Nael Sumampouw, menyebut Judi Daring sebagai isu kesehatan global.

“Dampaknya setara dengan narkoba dan alkohol. Apalagi bentuknya yang menyamar sebagai game membuat anak muda mudah terjebak,” jelasnya.

Nael menambahkan bahwa Judi Daring memicu ketergantungan psikologis yang berbahaya, seperti gambler’s fallacy, dan menyebabkan perasaan tidak berdaya atau learned helplessness.

“Anak muda kehilangan harapan dan merasa hidupnya tidak lagi berarti. Ini bahaya yang nyata,” tegasnya.

Ketiganya sepakat bahwa untuk memerangi Judi Daring, diperlukan penegakan hukum yang tegas, literasi digital, dan penyediaan layanan rehabilitasi psikologis yang mudah diakses masyarakat.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Judi Daring Bukan Solusi Ekonomi, Masyarakat Diminta Lebih Waspada

16 June 2025 - 01:12

Pemerintah Luncurkan Stimulus Ekonomi untuk Dukung Rupiah Stabil

16 June 2025 - 01:12

Stimulus dan Belanja Pemerintah Jadi Motor Pertumbuhan Ekonomi

16 June 2025 - 01:12

Makan Bergizi Gratis Jadi Solusi Atasi Masalah Gizi Anak Indonesia

16 June 2025 - 01:12

MBG Wujud Nyata Pemerataan Gizi dan Ekonomi Nasional

16 June 2025 - 01:12

Trending on Opini