Jakarta – Peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 menjadi momentum penting bagi pemerintahan Prabowo Subianto–Gibran Rakabuming Raka untuk mempertegas komitmen dalam membangun generasi muda yang unggul, berintegritas, dan berdaya saing global. Pemerintah menegaskan bahwa investasi terbesar bangsa adalah pada kualitas sumber daya manusia (SDM) yang sehat, cerdas, dan berkarakter kuat.
Tenaga Ahli Utama Badan Komunikasi Pemerintah (BKP), Hariqo Wibawa Satria, menyampaikan bahwa pemerintahan Prabowo-Gibran memiliki perhatian besar terhadap perlindungan generasi muda dari ancaman sosial seperti judi online, narkoba, dan penyalahgunaan teknologi digital. “Pemerintah ingin masyarakatnya terlindungi dari bahaya internet, narkoba, dan judi online. Untuk anak di perbatasan, bahkan telah diberikan tunjangan bagi dokter spesialis sebesar lebih dari Rp30 juta guna memastikan anak-anak di wilayah perbatasan mendapatkan layanan kesehatan yang layak,” ujar Hariqo.
Hariqo juga menyoroti capaian penting selama satu tahun kepemimpinan Prabowo-Gibran, salah satunya keberhasilan mengurangi polarisasi sosial dan politik. “Yang patut kita apresiasi di Sumpah Pemuda ini, dalam satu tahun sudah tidak ada polarisasi seperti dulu. Kita sudah bersumpah menjadi satu bangsa Indonesia, dan ini menjadi batu loncatan untuk melangkah lebih kencang di tahun 2026,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hariqo menegaskan bahwa semangat pemerintahan bersih terus digelorakan Presiden Prabowo sejak hari pertama menjabat. Ia menyebutkan efisiensi anggaran sebesar Rp300 triliun dan pengembalian uang negara senilai Rp1.000 triliun sebagai bukti nyata keberhasilan pemberantasan korupsi. “Selama era reformasi, korupsi seakan merata. Tapi sekarang Presiden tidak tebang pilih, bahkan jika pelakunya dari kabinet merah putih sendiri tetap ditindak tegas,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pesan Presiden kepada anak muda sangat jelas: jangan korupsi, jangan merugikan masyarakat, dan jadilah generasi yang bersih serta bertanggung jawab. “Semangat utama Sumpah Pemuda adalah saling mengingatkan dan bersama menolak korupsi demi Indonesia yang bermartabat,” kata Hariqo.
Sementara itu, Tokoh Pemuda Papua Billy Mambrasar menilai semangat Sumpah Pemuda memiliki makna filosofis yang mendalam. Menurutnya, kata “Satu” dalam Sumpah Pemuda berarti setiap warga negara memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. “Pemerintah memberi peluang, dan tugas pemuda adalah menangkap kesempatan itu. Jangan pasif, semua harus aktif mengambil peran,” ujar Billy.
Billy menjelaskan, di berbagai daerah termasuk Papua, semakin banyak anak muda yang terlibat dalam program pendidikan dan pelatihan vokasi yang digagas pemerintah. “Keterlibatan pemuda itu penting. Mereka harus berani mengambil risiko, keluar dari zona nyaman, dan menjadi bagian dari perubahan,” tambahnya.
Ia menegaskan, semangat Sumpah Pemuda bukan hanya simbol historis, tetapi panduan moral bagi generasi penerus bangsa. “Cinta tanah air harus diwujudkan lewat tindakan nyata: belajar dengan sungguh-sungguh, bekerja keras, dan berkontribusi bagi masyarakat,” tegas Billy.
Melalui semangat Sumpah Pemuda 2025, pemerintahan Prabowo-Gibran berkomitmen melahirkan generasi emas Indonesia pemuda yang tangguh, berdaya saing global, dan siap memimpin bangsa menuju Indonesia Emas 2045.






