Menu

Dark Mode
Pemerintah Tegaskan Bansos Harus Bermanfaat, Bukan Alat Judi Daring Pemerintah Awasi Pemanfaatan Bansos, Cegah Penyalahgunaan untuk Judi Daring Pemerintah Maksimalkan Sinergi Lintas Sektor Tekan Penyelundupan Kolaborasi Lintas Kementerian Berhasil Tekan Aksi Penyelundupan Pemerintah Buktikan Pencegahan Penyelundupan Efektif Lindungi Ekonomi Negara Pemerintah Ubah Paradigma Penanganan Penyelundupan dari Reaktif Menjadi Proaktif

Berita

Aksi Premanisme AMP Gagalkan Papua Fest di Kya-Kya Surabaya

badge-check


					Aksi Premanisme AMP Gagalkan Papua Fest di Kya-Kya Surabaya Perbesar

SURABAYA — Perhelatan pentas seni dan budaya Papua yang digelar di kawasan wisata Kya-Kya, Jalan Kembang Jepun, Kota Surabaya, pada Minggu malam (27/7), berakhir ricuh akibat aksi premanisme yang dilakukan oleh Aliansi Mahasiswa Papua (AMP). Acara yang bertajuk Seni dan Budaya Papua itu semula berlangsung damai, mendadak dihentikan secara paksa.

Acara yang dimulai pukul 18.30 WIB itu diselenggarakan oleh Perkumpulan Alumni Papua Jawa Timur sebagai upaya memperkenalkan kebudayaan Papua secara inklusif kepada masyarakat Surabaya. Pertunjukan band dan sesi talkshow mewarnai kegiatan yang bertujuan menjalin persaudaraan lintas etnis dan budaya.

Namun, suasana damai tersebut mendadak berubah menjadi mencekam saat puluhan anggota AMP mendatangi lokasi dan memaksa acara dihentikan. Mereka menuding acara tersebut tidak mewakili aspirasi mahasiswa Papua dan mempertanyakan legitimasi penyelenggara. Narasi provokatif mulai dilontarkan, disusul dengan tindakan intimidatif terhadap panitia dan tamu undangan.

Aksi premanisme AMP tidak berhenti pada adu mulut. Mereka mulai merusak kursi, membalik peralatan acara, dan menciptakan kepanikan massal. Anak-anak menangis ketakutan, pengunjung berlarian menyelamatkan diri, dan beberapa orang dilaporkan pingsan akibat insiden tersebut. Kericuhan juga meluas ke area tenan dan kios pedagang di kawasan Kya-Kya, mengganggu ketertiban umum dan mengakibatkan kerugian materiil.

“Saya berada cukup dekat saat kejadian. Tiba-tiba mereka ribut dan kursi dilempar. Suasananya sangat kacau,” ujar salah satu saksi mata di lokasi.

Petugas keamanan dari TNI, Polri, dan Satpol PP segera turun tangan meredam situasi. Meski upaya dialog sempat dilakukan, tidak ada titik temu karena pihak AMP bersikeras membubarkan acara secara sepihak.

Perwakilan Perkumpulan Alumni Papua Jawa Timur, Freek Cristiaan, sebelumnya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan memperkenalkan kekayaan budaya Papua kepada masyarakat luas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Papua adalah bagian dari Indonesia yang kaya budaya dan layak diapresiasi oleh semua pihak,” ujarnya sebelum insiden terjadi.

Aksi anarkis AMP ini dikecam banyak pihak sebagai bentuk premanisme yang merusak citra mahasiswa Papua dan mengancam ruang-ruang damai kebudayaan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak AMP maupun pemerintah kota terkait tindak lanjut insiden tersebut. Aparat keamanan diminta untuk mengusut tuntas pelaku pengacau demi menjaga kondusivitas Surabaya sebagai kota toleran dan multikultural.

Facebook Comments Box

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Read More

Pemerintah Awasi Pemanfaatan Bansos, Cegah Penyalahgunaan untuk Judi Daring

31 July 2025 - 09:30

Pemerintah Buktikan Pencegahan Penyelundupan Efektif Lindungi Ekonomi Negara

31 July 2025 - 09:30

Pemerintah Ubah Paradigma Penanganan Penyelundupan dari Reaktif Menjadi Proaktif

31 July 2025 - 09:30

Danantara Kawal Pembangunan Kilang Sesuai Regulasi dan Kepentingan Nasional

31 July 2025 - 09:30

Danantara Gandeng AS Bangun Kilang Tingkatkan Kemandirian Energi Nasional

31 July 2025 - 09:30

Trending on Berita